Nama: Ika Mayang Sari
Kelas: 4EA13
NPM: 13212574
PRINSIP ETIKA DALAM BERBISNIS SERTA
ETIKA DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
a. PRINSIP OTONOMI DALAM ETIKA
BISNIS
Prinsip
otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan
visi dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis :
perusahaan tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi
perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang
diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain.
Dalam
prinsip otonomi etika bisnis lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa
bertindak secara penuh berdasar pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha
untuk mencapai prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan misi, tujuan dan sasaran
perusahaan sebagai kelembagaan. Disamping itu, maksud dan tujuan kelembagaan
ini tanpa merugikan pihak lain atau pihak eksternal.
Dalam
pengertian etika bisnis, otonomi bersangkut paut dengan kebijakan eksekutif
perusahaan dalam mengemban misi, visi perusahaan yang berorientasi pada
kemakmuran , kesejahteraan para pekerjanya ataupun komunitas yang dihadapinya.
Otonomi disini harus mampu mengacu pada nilai-nilai profesionalisme pengelolaan
perusahaan dalam menggunakan sumber daya ekonomi. Kalau perusahaan telah
memiliki misi, visi dan wawasan yang baik sesuai dengan nilai universal maka
perusahaan harus secara bebas dalam arti keleluasaan dan keluwesan yang melekat
pada komitmen tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan etika bisnis.
Dua
perusahaan atau lebih sama-sama berkomitmen dalam menjalankan etika bisnis,
namun masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan pendekatan berbeda-beda
dalam menjalankannya. Sebab masing-masing perusahaan dimungkinkan menggunakan
pendekatan berbeda-beda dalam menjalankannya. Sebab masing-masing perusahaan
memiliki kondisi karakter internal dan pendekatan yang berbeda dalam mencapai
tujuan, misi dan strategi meskipun dihadapkan pada kondisi dan karakter eksternal
yang sama. Namun masing-masing perusahaan memiliki otoritas dan otonomi penuh
untuk menjalankan etika bisnis. Oleh karena itu konklusinya dapat diringkaskan
bahwa otonomi dalam menjalankan fungsi bisnis yang berwawasan etika bisnis ini
meliputi tindakan manajerial yang terdiri atas : (1) dalam pengambilan
keputusan bisnis, (2) dalam tanggung jawab kepada : diri sendiri, para pihak
yang terkait dan pihak-pihak masyarakat dalam arti luas.
b. PRINSIP KEJUJURAN DALAM ETIKA
BISNIS
Prinsip
kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika
dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para
pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip
yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama
dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri. Namun jika prinsip kejujuran
terhadap diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer atau pengelola
perusahaan maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan dengan
prinsip kejujuran terhadap semua pihak terkait.
c. PRINSIP KEADILAN DALAM ETIKA
BISNIS
Prinsip
keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah
keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau
tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke
dalam stakeholder. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat
akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak
ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolak ukur
yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan
ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh
prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada
semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan
harga yang layak bagi para konsumen, menyepakati harga yang pantas bagi para
pemasok bahan dan alat produksi, mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik
perusahaan dan lain-lain.
d.
PRINSIP HORMAT PADA DIRI SENDIRI DALAM ETIKA BISNIS
Pinsip
hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang
dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Dalam aktivitas bisnis
tertentu ke masyarakat merupakan cermin diri bisnis yang bersangkutan. Namun
jika bisnis memberikan kontribusi yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu
masyarakat memberikan respon sama. Sebaliknya jika bisnis memberikan image yang
tidak menyenangkan maka masyarakat tentu tidak menyenangi terhadap bisnis yang
bersangkutan. Namun jika para pengelola perusahaan ingin memberikan respek
kehormatan terhadap perusahaan, maka lakukanlah respek tersebut para pihak yang
berkepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Segala
aspek aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh semua armada di dalam
perusahaan, senantiasa diorientasikan untuk memberikan respek kepada semua
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Dengan demikian, pasti para
pihak ini akan memberikan respek yang sama terhadap perusahaan. Sebagai contoh
prinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis : manajemen perusahaan
dengan team wornya memiliki falsafah kerja dan berorientasikan para pelanggan
akan makin fanatik terhadap perusahaan. Demikian juga, jika para manajemennya
berorientasikan pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena
sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loya terhadap
perusahaan.
Dalam
pembahasan ini disoroti etika bisnis tentang bagaimana dapat diketahui apa yang
baik secara moral ditinjau dari dua persepektif :
1.
Kewajiban : kewajiban karyawan terhadap
perusahaan
dan sebaliknya
2.
Hak : hak-hak karyawan terhadap peru -
sahaan
dan sebaliknya
e.
KEWAJIBAN KARYAWAN TERHADAP PERUSAHAAN
Ada
3 kewajiban karyawan yang penting :
- Kewajiban
Ketaatan
Karyawan
harus taat kepada atasannya di perusahaan khususnya dalam kaitannya walau
begitu :
-
karyawan tidak perlu dan malah tidak boleh mematuhi perintah yang menyuruh dia
melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Misalnya : penipuan, membunuh musuh dll.
-
Karyawan tidak wajib mematuhi perintah yang tidak wajar yaitu perintah yang
tidakdiberikan demi kepentingan perusahaan.
Contoh
: menyuruh bawahan merenovasi rumah atasan
-
Karyawan tidak perlu mematuhi perintah yang tidak sesuai job discription
·
Kewajiban Konfidensialitas
Yaitu
kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia yang telah diperoleh
dengan menjalankan suatu profesi. Contoh : dokter, psiko log, pengacara, pendeta,
ulama, akuntan Kewajiban kerahasiaan tidak saja berlaku selama karyawan bekerja
di perusahaan, tetapi berlangsung terus setelah ia pindah kerja. Yang termasuk
rahasia perusahaan contohnya teknik memroduksi suatu produk, contoh : coca cola
yang tidak berhasil disini, program komputer, kenangan perusahaan, hasil
penelitian dll.
·
Kewajiban Loyalitas
Kewajiban
loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan
perusahaan. Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena sebagai
karyawan ia melibatkan diri untuk turut merealisasikan tujuan - tujuan
tersebut,ia harus menghindari apa yang bisa merugikan kepentingan peru -
sahaan. Karyawan tersebut berarti melakukan kewajiban loyalitas. Faktor
pengganggu loyalitas adalah konflik kepentingan pribadi dan perusahaan
Contoh
: perbuatan yang tidak etis berhubungan dengan kewajiban loyalitas adalah
seorang pekerja perusahaan kecap dirumah (sorehari) membuat kecap sendiri
dengan formula perusahaan dan dijual dengan harga lebih murah
f. TEORI ETIKA LINGKUNGAN
ANTROPOSENTRISME (
Shallow Environtmental Ethics)
Antroposentrisme
adalah teori lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta.
Mengaggap bahwa manusia manusia dan kepentingannya sebagai nilai tertinggi,
sehingga mengatakan bahwa nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia
sehingga etika hanya berlaku bagi manusia. Kewajiban dan tanggung jawab manusia
terhadap alam merupakan perwujudan kewajiban dan tanggung jawab moral terhadap
sesama manusia, bukan terhadap alam itu sendiri.
Etika
ini bersifat intrumentalistik artinya pola hubungan manusia dengan alam yaitu
alam sebagai alat kepentingan manusia. Manusia peduli terhadap alam, demi
menjamin kebutuhan hidup manusia sehingga jika alam itu tidak berguna bagi
kepentingan hidup manusia maka akan diabaikan saja. Disebut sebagai etika
teologis karena mendasarkan pertimbangan moral pada akibat dari tindakan
tersebut bagi kepentingan manusia. Suatu kebijakan dan tindakan yang baik dalam
kaitan dengan lingkungan hidup akan dinilai baik kalau mempunyai dampak yang
menguntungkan bagi kepentingan manusia.
Etika
ini juga bersifat egoistis karena hanya mengutamakan kepentingan manusia,
karena kepentingan mahkluk hidup lain mendapat pertimbangan moral tetap saja
demi kepentingan manusia, maka dianggap sebagai etika lingkunan yang dangkal
dan sempit(shallow environmental ethics).
g. PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
Keraf
(2005 : 143-159) memberikan minimal ada sembilan prinsip dalam etika lingkungan
hidup.
- Sikap
hormat terhadapalam atau respect for nature alam mempunyai hak untuk
dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia tergantung pada alam,
tetapi terutama karena kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian
integral dari alam.
- Prinsip
tanggung jawab atau moral responsibility for nature prinsip tanggung jawab
bersama ini, setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab
memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki
yang tinggi seakan milik pribadinya
- Solidaritas
kosmis atau cosmic solidarity solidaritas kosmis mendorong manusia untuk
menyelamatkan lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam.
- Prinsip
kasih sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral, yang artinya tanpa mengharapkan balasan - Prinsip
tidak merugikan atau no harm merupakan prinsip tidak merugikan alam secara
tidak perlu,. tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam
eksistensi makhluk hidup lainnya.
- Prinsip
hidup sederhana dan selaras dengan alam prinsip ini menekankan pada nilai,
kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, standart material.
- Prinsip
keadilan prinsip keadilan lebih diekankan pada bagaimana manusia harus
berperilaku satu terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta
dan bagaimana sistem sosial harus diatur.
- Prinsip
demokrasi alam semesta sangat beraneka ragam. demokrasi memberi tempas
yang seluas - luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitaas.
oleh karena itu orang yang peduli terhadap lingkungan adalah orang yang
demokratis.
- Prinsip
integritas moral prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap
dan perilaku terhormat serta memegang teguh prinsip - prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar