Minggu, 07 Juni 2015

MASALAH PENDIDIKAN TERHADAP PESTA KELULUSAN SMU DI INDONESIA



PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kata LULUS mungkin memang begitu berharga bagi siswa/siswi yang telah menempuh ujian akhir. Bagaimana tidak, hasil belajarnya selama tiga tahun hanya dipertaruhkan selama tiga hari. Jika tidak lulus, berarti selama tiga tahun belajar di sekolah, hanya sia-sia. Segala pikiran, semangat, dan tentu saja materi, akan hilang tanpa bekas. Di hari pengumuman, siswa/siswi  mengharapkan sebuah keajaiban dan pertolongan dari Allah SWT agar Allah mengizinkan siswa/siswi untuk merasakan kegembiraan ketika ada pernyataan LULUS dalam sebuah surat pemberitahuan.
Menurut informasi, angka kelulusan siswa/siswi SMU menurun lebih dari 1%, sedangkan kelulusan siswa/siswi SMP malah meningkat. Tentu saja jika tidak lulus, selain siswa/siswi merasa sedih, orang tua juga akan merasa malu. Anak yang selama ini dibangga-banggakan ternyata gagal di ujian nasional. Kebingungan mereka memang beralasan. Banyak perguruan tinggi yang tidak menerima ijazah ujian paket C. Semua menuntut kesempurnaan yang tidak bisa diraih oleh anak yang tidak lulus. Padahal pemerintah telah memutuskan bahwa ijazah paket C adalah setara dengan ijazah sekolah biasa. Oleh karena itu sebaiknya pemerintah memberikan kebijakan, mempertimbangkan hasil belajar siswa selama tiga tahun dan bukan hanya mengambil nilai kelulusan pada saat ujian akhir.
            Beda dengan zaman sekarang siswa/siswi SMU belum mendapatkan keputusan kelulusan tapi sudah merayakan kelulusannya. Sekarang ini sedang hangatnya berita mengenai pesta kelulusan SMA yang sangat tidak wajar dan menimbulkan dampak negative ke generasi selanjutnya. Pesta kelulusan seperti pesta bikini, konfoy menggunakan seragam yang sudah dicoret-coret. Budaya yang luhur dan penuh sopan-santun yang dulu dijalankan oleh leluhur kita hancur lebur dengan semakin eksisnya budaya barat. Sudah separah itukah moral generasi bangsa ini hingga budaya yang amat sangat bertentangan dengan budaya negeri ini bisa bebas melengang dalam kancah budaya generasi bangsa.
Hedonisme dinegeri ini lambat laun mulai menjalar dalam kehidupan masyarakat tidak cuma dalam lingkaran orang kalangan atas tapi sudah merasuk hingga kehidupan anak bangsa. Budaya prihatin yang dulu dijalani oleh para pendiri bangsa berganti dengan budaya foya-foya dengan tanpa filter yang jelas.
Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan pesta kelulusan.
B.     Pembatasan Masalah
Dari uraian di atas dilihat begitu kompleksnya permasalahan dalam pendidikan yang ada di Indonesia dan pesta kelulusan yang sangat berdampak buruk, Oleh karena itu Penulis membatasi beberapa masalah dalam penulisan makalah dengan “ Masalah pendidikan terhadap pesta kelulusan SMU di Indonesia”
a.      Tujuan dan Manfaat penulisan
Tujuan
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui masalah pendidikan terhadap kelulusan SMU di Indoensia dan bagaiman solusinya.
Manfaat
Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang keadaan pendidikan sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya secara bersama agar pendidikan di masa yang akan dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diberikan.



KESIMPULAN
A. Simpulan
Banyak sekali factor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Factor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.
A.    Saran
Sarannya untuk Indonesia, terutama pendidikan Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan baik dari guru, orang tua maupun diri sendiri sangat penting serta dengan menanamkan etika dan budaya Indonesia akan berpengaruh kepada generasi selanjutnya dan tidak ada lagi pesta bikini yang sangat berdampak buruk.
Diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat.